Pages

Rabu, 14 Desember 2011

Berbaik Sangka Terhadap Masa Depan


Tidak ada yang tahu akan seperti apa kita di masa depan, kita hanya tahu bahwa kita sedang melakukan yang terbaik untuk membentuk masa depan terindah kita. Untuk kita persembahkan kepada orang-orang yang kita sayangi. Sebuah keinginan akan masa depan terbaik yang membuat kita bersemangat melangkahkan kaki untuk terus maju dan menggerakkan semua potensi untuk mewujudkannya menjadi nyata. Mimpi itu akan semakin tergambar jelas di pikiran kita apabila kita berani untuk memimpikannya dan memiliki rencana-rencana strategis dan matang.

Walaupun seringkali kita dihadapkan pada beberapa rintangan, gangguan dan jalan yang tidak lagi mulus. Bahkan pernah gagal dalam menghadapi salah satu rintangan tersebut. Tapi itulah yang akan menjadi kisah unik perjalanan hidup kita. Sehingga suatu saat nanti ada kisah menarik dari diri kta yang bisa disampaikan kepada anak cucu kita. Yang kita perlukan saat ini adalah sebuah kesungguhan dan semangat.

Seperti sebuah kisah ketika nabi Ibrahim sedang dibakar dalam bara api yang besar oleh raja namrud yang dzholim. Saat itu ada sebuah burung kecil terbang kesana kemari, mengambilkan air ke dalam paruhnya dan disiramkan ke dalam api yang besar dengan harapan bisa menolong nabi Ibrahim. Walaupun sepertinya sia-sia dan mustahil akan berhasil, burung itu tetap melakukannya. Seberapa banyak air yang bisa dia bawa untuk memadamkan api itu memang mustahil untuk memadamkan bara api yang besar. Sehingga membuat teman-temannya sesama burung bertanya-tanya. Hingga pada akhirnya burung itu kelelahan kemudian ditanyai oleh teman-temannya. “Apa yang kau lakukan? Tidakkah kau sadari bahwa tindakanmu itu sia-sia?”. Burung kecil itu menjawab “mungkin aku tahu itu akan sia-sia, tapi setidaknya aku sudah berusaha dengan maksimal. Aku takut suatu saat di akhirat nanti Allah menanyakan apa yang kita lakukan ketika nabi Ibrahim dibakar oleh raja namrud. Setidaknya aku sudah mempunyai jawaban bahwa aku sudah berusaha menolongnya”.

Seperti halnya juga kita. Apapun yang kita peroleh saat ini, kita harus tetap semangat mewujudkan cita-cita kita. Walaupun terkadang terasa berat, kita harus melakukan yang terbaik yang kita bisa. Dan tetaplah mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita. Pasti Allah akan mengingat kita juga dan akan memberikan yang terbaik untuk kita. Apabila dalam langkah itu kita sempat terjatuh, itu bukanlah jadi sebuah alasan bagi diri kita untuk berhenti melangkah ataupun mundur teratur. Seperti ketika kita jatuh saat naik motor dan terluka, maka kita pasti akan berusaha menahan sakit kemudian perlahan bangun dan mengendarai motor lagi. Dan luka yang kita dapat pasti segera kita obati. Seperti halnya kita, ketika terjatuh maka kita bisa belajar untuk menerima apa yang sudah terjadi, menjadikan kita introspeksi diri. Mungkin saja ada kesalahan dari diri kita yang idak kita sadari sebelumnya. Membuat kita belajar untuk menguatkan mental, berani untuk bangkit dan kembali menatap ke depan. Memperbaiki kesalahan yang telah kita lakukan. Dan tentu saja kita akn belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk langkah selanjutnya.

Seperti yang pernah disampaikan oleh Imam Ibnu Atthailah, bahwa bukankah apabila kita memperoleh musibah, itu artinya Allah ingin agar kita kembali padanya dengan pasrah dan berserah. Bila Dia memberikan kita ujian, berarti allah ingin kita mencari-Nya sebagai tempat meminta pertolongan. Bila kita memperoleh kesempitan, berarti Allah ingin agar kita kembali kepada-Nya untuk mencari kelapangan.

Sudah saatnya kita menilik lagi cita-cita kita dan seberapa besar keinginan kita untuk mencapainya. Walaupun cita-cita yang tingggi terkadang orang lain menyebutnya sebagai mimpi di siang bolong. Bahkan sebagian lagi menyebutnya sebagai khayalan. Tapi bagi saya ini adalah kreativitas yang dijalani dengan kegembiraan. Langkah-langkah unik penuh tantangan. Perlu juga mengecek seberapa jelaskah cita-cita kita, dengan parameter-parameter yang diupayakan jelas, logis dan bisa diterima oleh pihak-pihak yang telah dan akan bekerjasama membangun masa depan kita. Dan hati-hati juga dalam memilih langkah yang dilakukan. Karena dalam kompetensi yang sangat keras di dunia yang nirbatas ini, kesalahan kecil sering dimanfaatkan untuk menghalangi tercapainya tujuan-tujuan besar oleh pihak-pihak lain.

Harus terus mencoba untuk hidup dan berpikir positif walaupun nantinya akan banyak komentator dan kompetitor yang mengawasi kita terus menerus dan ingin segera mengetahui apakah kita akan berhasil atau tidak. Dan yang terpenting adalah, ada Allah dalam setiap langkah hidup kita. Entah kita sedang dalam keadaan senang ataupun sedih. Semangat!