Pages

Minggu, 28 Februari 2010

Lihatlah

Dalam setiap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita, pasti akan menimbulkan respon masyarakat yang berbeda-beda. Komentarnya macam-macam. Ada yang begini, ada yang begitu, ada-ada saja. Opini-Opini tersebut bersifat subyektif. Tergantung orangnya masing-masing, tergantung bagaimana mereka memandang peristiwa tersebut. Tergantung cara berpikir kita berdasarkan referensi yang kita miliki. Setiap masalah yang dihadapi seseorang juga akan membentuk pemikiran yang berbeda tergantung kepribadian masing-masing. Apakah akan tetap optimis dan terus melangkah atau akan terus mengeluh / berprasangka negatif terhadap keadaan. Tergantung kebiasaannya dan paradigmanya.
Dalam dinginnya angin malam, dalam derasnya air hujan, terkadang kita berpikir “cuaca hari ini kok kayak gini banget.. jadi gak bisa jalan-jalan keluar nih..”.Ketika kita menghayati dari sudut pandang yang berbeda, maka kita akan menemukan arti lain atau makna yang berbeda dari anggapan kita secara fisik sebelumnya. Misalnya kita menghubungkan keadaan tersebut dari sifat yang bisa kita rasakan. Kita bisa merasakan bahwa angin tersebut bisa menyejukkan suasana dan hujan itu bisa menyegarkan perasaan kita.
Ketika kita mempunyai teman yang tiba-tiba bertingkah aneh dengan menjauh dari pergaulan dan kita berpikir atau beranggapan bahwateman kit tersebut orang aneh. Cobalah untuk melihatnya dari sisi yang berbeda, bisa dengan latar belakangnya. Kita akan tahu alasan sebenarnya teman kita itu bertingkah demikian. Cara pikir terhadap suatu permasalahan terkadang tidak lengkap atau masih bersifat acak. Setelah kita melihatnya dari sisi yang berbeda, pandangan kita akan seperti puzzle yang mulai tersusun pada tempatnya.Gambaran kita mengenai suatu hal akan menjadi semakin jelas. Cara pikir atau prasangka kita seringkali tidak lengkap, tidak tepat, atau benar-benar keliru. Oleh karenanya, janganlah kita cepat-cepat menilai orang, mencap orang, atau membentuk pandangan yang kaku tentang orang lain, tentang diri sendiri. Dari sudut pandang kita yang terbatas, kita jarang melihat gambaran keseluruhannya, atau punya semua faktanya.
Berpikir positif terhadap suatu pilihan, akan membuat kita mantap dalam menjalankan pilihan yang hendak kita ambil. Seperti saat aku sedang mengikuti acara bedah kampus, waktu itu stan tempatku mensosialisasikan universitasku di sebelah stan universitas nomor 1 di Indonesia. Ketika it ada anak SMA mampir di stan tersebut bersama seorang teman. Temannya bertanya ”Kamu pingin masuk universitas ini?” anak itu menjawab ”Nggak ah... terlalu tinggi, aku kan nggak pintar, mana mungkin bisa masuk kesitu..”. Anak itu sudah berpikiran negatif terhadap dirinya sendiri. Hal itu telah memberikan energi negatif kepada dirinya sendiri dan akan menurunkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki. Jika dia yakin bisa masuk universitas itu, semangatnya pasti akan terdorong agar keinginan itu tercapai. Akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kesuksesannya.
Berpikir positif mampu memberikan energi lebih dalam setiap aktifitas yang akan kita lakukan. Begitu sebaliknya juga kalau kita berpikiran negatif, akan mengurangi energi untuk memulai aktifitas. Misalnya ketika kita hendak menghadapi ujian semester, yang berpikiran positif akan berpikir bahwa ujian nanti pasti bisa mengerjakan semua dan akan mendapatkan nilai yang bagus. Orang tersebut akan semakin bersemangat belajar, karena termotivasi untuk bisa mengerjakan ujian tersebut. Pikirannya jadi ringan, belajar jadi lancar dan ilmu jadi mudah terserap. Hal itu kan memberikan nilai plus saat ujian itu tiba. Berbeda dengan yang berprasangka buruk. Akan beranggapan kalau nantinya soal-soal yang keluar saat ujian pasti sulit-sulit dan susah mengerjakannya. Orang tersebut akan jadi malas untuk belajar. Pikirannya akan diliputi kecemasan, pelajarannya jadi susah diserap. Hal itu akan mengurangi energinya, bahkan sebelum ujian itu dimulai. Berpikir positif akan memberi energi lebih dalam hidup kita dan akan memberikan warna positif pada segalanya.
Dengan berpikir positif, kehidupan kita menjadi ringan tanpa terlalu banyak beban. Menikmati segala proses dan peristiwa dalam setiap sudut kehidupan. Kekuatan pikiran memiliki pengaruh yang besar dalam setiap langkah kehidupan kita. Seperti hukum gravitasi, apa yang kita pikirkan , apa yang kita yakini, apa yang kita perbuat, semuanya akan kembali kepada diri kita sendiri. Positive thinking seperti do’a dalam pikiran kita. Memberikan motivasi untuk melakukan dengan lebih baik. Menumbuhkan jiwa-jiwa optimis yang akan membuat kita bijak menyikapi hidup. Ketika apa yang kita pikirkan kita hayati, diyakini dan dibenarkan, maka akan lebih cepat menjadi kenyataan seperti apa yang dipikirkan.